Mahzab Dalam Islam
BAB I
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi
seluruh alam. Hukum-hukum islam banyak diperuntukkan bagi kemaslahatan umat.
Begitu banyaknya hukum islam, hingga banyak ulama yang memberikan penjelasan
tentang hukum-hukum itu. Akhirnya, hukum islam ini terbagi dalam beberapa
mazhab, yang kita kenal sekarang.
Mazhab secara bahasa berarti jalan yang dilalui dan dilewati
sesuatu yang menjadi tujuan seseorang. Sedangkan menurut para ulama dan ahli
agama islam, mazhab adalah metode (manhaj) yang dibuat setelah melalui
pemikiran dan penelitian sebagai pedoman yang jelas untuk kehidupan umat. Lain
lagi menurut para ulama fiqih. Menurut mereka, yang dimaksud dengan mazhab
adalah sebuah metodologi fiqih khusus yang dijalani oleh seorang ahli fiqih
mujtahid, yang berbeda dengan ahli fiqih lain, yang mengantarkannya memilih
sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu’.
Sebenarnya mazhab dalam islam cukup banyak. Hal ini karena
begitu banyaknya ulama-ulama sejak masa para sahabat yang berijtihad. Namun
dari sekian banyak mazhab yang ada tersebut, hanya sedikit yang mampu bertahan
dan masih terus dijadikan panduan hingga saat ini. Mazhab yang digunakan saat
ini terbagi atas dua kelompok besar, yaitu mazhab golongan Sunni (Ahlus-sunnah
wal Jamaah) dan mazhab golongan Syi’ah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Mazhab Sunni (Ahlus-sunnah wal
Jamaah)
Mazhab yang digunakan oleh golongan sunni pada
saat ini, yang terkenal ada 4 mazhab. Mazhab yang emat tersebut adalah Mazhab
Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i, dan Mazhab Hambali. Keterangan tentang
mazhab yang empat tersebut adalah sebagai berikut:
·
Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi merupakan buah ijtihad dari Imam
Abu Hanifah. Beliau dikenal sebagai seorang ahli fiqih pada masanya. Beliau
merupakan salah satu ulama yang tinggal di Irak. Dalam kehidupannya, beliau
pernah merasakan dua pemerintahan, yaitu pemerintahan Umaiyah dan Abbasiyah.
Beliau merupakan ulama yang sering mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
baik itu ilmu politik maupun ilmu agama. Beliau sering pula mengikuti berbagai
diskusi ilmu. Meskipun terkenal sebagai ulama yang berilmu, namun beliau
merupakan ulama yang rendah hati. Salah satu ucapan beliau yang cukup terkenal,
sekaligus sebagai tanda kerendahan hati beliau adalah: “Bahawasanya pendapat
kami adalah salah satu dari pendapat dan jika didapati pendapat yang lebih baik
dan tepat maka pendapat itu lebih benar dan utama”.
Banyak juga Megara yang menggunakan Mazhab Hanafi. Negara-negara
tersebut diantaranya adalah Pakistan, India, Banglades, Sri Lanka, Maladewa,
Mesir bagian utara, sebagian Irak, Syria, Libanon, Palestina, dan Kaukasia
(Chechnya dan Dagestan).
·
Mazhab Maliki
Mazhab Maliki bersumber pada ijtihad yang
dilakukan oleh Imam Malik. Beliau adalah seorang ulama dan guru ilmu fiqih yang
cukup dikenal pada masanya. Cukup banyak kitab hadist yang dihafal oleh beliau.
Selain itu, beliau merupakan salah seorang hafiz Al-Qur’an.
Imam Malik adalah seorang yang aktif dalam menuntut ilmu. Beliau
banyak berhubungan dengan ahli-ahli hadits dan ulama. Imam Malik dianggap
sebagai ketua atau imam bagi ilmu hadits. Sanad-sanad (sandararan-sandaran)
yang dibawa oleh beliau termasuk salah satu sanad-sanad yang terbaik dan benar.
Beliau seorang yang dipercayai, adil dan kuat ingatannya, cermat dan halus
memilih rawi-rawi hadits.
Hukum-hukum fiqh yang diberikan oleh Imam Malik adalah
berdasarkan Al-Quran dan hadits. Beliau menjadikan hadits sebagai pembantu
dalam memahami Al-Quran, Imam Malik sangat cermat dalam memberi penerangan dan
hukum-hukum. Beliau berfikir panjang sebelum memberi suatu hukum atau fatwa.
Beliau pernah berkata : “Kadangkala aku berjaga satu malam suntuk untuk mencari
jawaban atas sebuah persoalan yang disampaikan kepadaku”. Apabila beliau
ditanya satu-satu hukum, beliau terus berkata kepada penanya “Pulanglah dahulu
supaya aku dapat berfikir”.
Mazhab Maliki dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara.
Mazhab ini memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah
sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad saw hijrah, hidup, dan meninggal di
sana.
·
Mazhab Syafi’i
Mazhab Safi’i merupakan mazhab yang paling
banyak digunakan oleh umat muslim di Indonesia. Mazhab ini merupakan hasil
ijtihad Imam Syafi’i. Beliau banyak mengembara dalam menceduk dan menimba ilmu.
Imam Syafie dianggap seorang yang dapat memadukan antara hadith dan fikiran dan
membentuk undang-undang fiqh. Beliau merupakan mujtadid pada abad ke-2
Hijriyah. Imam Ahmad Bin Hambal pernah berkata: “diceritakan kepada nabi
Muhamad saw bahwa Allah menghantar kepada umat ini seorang Mujtadid, Umar Bin
Abdul Aziz dihantar untuk abad yang pertama dan aku harap Imam Syafie merupakan
mujadid abad yang kedua.”
Nama asli Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris. Beliau
dilahirkan di Ghizah, Palestina pada tahun 105 Hijriyah. Pada masa mudanya,
beliauhidup dalam kemiskinan. Hal ini membuat beliau menulis ilmu fiqihnya pada
batu, tulang, dan pelepah tamar yang dikumpulkannya. Beliau belajar pada
beberapa ulama fiqih terkemuka. Diantara ulama-ulama yang pernah mengajarkan
ilmu fiqih kepada beliau adalah Imam Malik.
Banyak negara yang menggunakan Mazhab Syafi’i sebagai panduan
dalam ilmu fiqih. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Indonesia, Turki,
Irak, Syria, Mesir, Somalia, Yaman, Thailand, Singapura, Filipina, dan Sri
Lanka. Bahkan Mazhab Syafi’I merupakan mazhab resmi untuk negara Malaysia dan
Brunei Darussalam.
·
Mazhab Hambali
Imam Hambali merupakan seorang ulama yang
sarat dengan ilmu fiqih. Karena banyaknya ilmu beliau, maka murid-murid beliau
menggunakan ijtihad Imam Hambali sebagai mazhab dalam ilmu fiqih. Saratnya ilmu
agama yang dimiliki oleh Imam Hambali, membuat banyak ulama yang berguru kepada
beliau.
Mazhab Hambali banyak
dianut oleh negara-negara di semenanjung Arab. Salah satu negara yang menganut
Mazhab ini adalah Saudi Arabia.
B. Mazhab Syiah
Selain golongan Sunni, golongan Syi’ah juga
memiliki mazhab mereka sendiri. Pada awalnya banyak mazhab yang terdapat pada
golongan Syi’ah. Namun dalam perkembangannya, saat ii hanya ada tiga mazhab
yang masih bertahan. Ketiga mazhab tersebut adalah Itsna ‘Asyariah (paling
banyak diikuti), Ismailiyah dan Zaidiyah. Di dalam keyakinan utama Syi’ah, Ali
bin Abu Thalib dan anak-cucunya dianggap lebih berhak untuk memegang tampuk
kepemimpinan sebagai khalifah dan imam bagi kaum muslimin. Di antara ketiga
mazhab Syi’ah terdapat perbedaan dalam hal siapa saja yang menjadi imam dan
pengganti para imam tersebut pada saat ini.
·
Mazhab Ja’fari
Mazhab Ja’fari atau Mazhab Dua Belas Imam
(Itsna ‘Asyariah) adalah mazhab dengan penganut yang terbesar dalam Muslim
Syi’ah. Dinisbatkan kepada Imam ke-6, yaitu Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad bin
Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Keimaman kemudian berlanjut yaitu sampai
Muhammad al-Mahdi bin Hasan al-Asykari bin Ali al-Hadi bin Muhammad al-Jawad
bin Ali ar-Ridha bin Musa al-Kadzim bin Ja’far ash-Shadiq. Mazhab ini menjadi
mazhab resmi dari Negara Republik Islam Iran.
·
Mazhab Ismailiyah
Mazhab Ismaili atau Mazhab Tujuh Imam berpendapat
bahwa Ismail bin Ja’far adalah Imam pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan
saudaranya Musa al-Kadzim. Dinisbatkan kepada Ismail bin Ja’far ash-Shadiq bin
Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Garis Imam Ismailiyah
sampai ke Imam-imam Aga Khan, yang mengklaim sebagai keturunannya.
·
Mazhab Zaidiyah
Mazhab Zaidi atau Mazhab Lima Imam berpendapat bahwa Zaid bin
Ali merupakan pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya Ali Zainal
Abidin, ketimbang saudara tirinya, Muhammad al-Baqir. Dinisbatkan kepada Zaid
bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Setelah kematian imam ke-4, Ali
Zainal Abidin, yang ditunjuk sebagai imam selanjutnya adalah anak sulung beliau
yang bernama Muhammad al-Baqir, yang kemudian diteruskan oleh Ja’far ash-Shadiq.
Zaid bin Ali menyatakan bahwa imam itu harus melawan penguasa yang zalim dengan
pedang. Setelah Zaid bin Ali syahid pada masa Bani Umayyah, ia digantikan
anaknya Yahya bin Zaid.
BAB III
KESIMPULAN
Mazhab-mazhab yang ada pada agama islam ini
merupakan panduan pengikutnya dalam mempelajari ilmu fiqih. Mazhab manapun yang
digunakan, sebaiknya kita tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah Muhammad saw.
No comments:
Post a Comment